Yogyakarta, 17 November 2024 – Surat Kabar Mahasiswa (SKM) Bulaksumur Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menyelenggarakan Bulschool 2024. Kegiatan ini merupakan agenda rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai bagian dari pengembangan kompetensi awak dalam berdinamika sebagai pers mahasiswa. Bulschool 2024 mengangkat tema “Menjaga Objektivitas: Tantangan dan Strategi Editing dalam Pemberitaan”. Pembina SKM UGM Bulaksumur Zainuddin Muda Z. Monggilo atau yang karib disapa Mas Zam menambahkan bahwa kegiatan ini dimaksudkan untuk memberi nilai tambah bagi awak Bulaksumur untuk tidak saja mendapatkan materi jurnalistik, tetapi juga mengamati rutinitas praktik jurnalistik di kantor media secara langsung.
Kali ini, Bulschool dilaksanakan di Rumah Dinas B-19, Kompleks Bulaksumur, UGM. Kegiatan ini dimulai pukul 09.30 sampai dengan 12.00 WIB. Pembicara Bulschool tahun ini adalah Fernan Rahadi, Pemimpin Umum SKM Bulaksumur UGM periode 2005-2006. Saat ini, beliau berprofesi sebagai jurnalis, editor, serta Kepala Biro Republika wilayah DIY, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Narasumber yang akrab disapa Mas Fernan ini memaparkan materi dengan tajuk “Penyuntingan Naskah Berita”. Pada materi kali ini, Mas Fernan membahas mengenai cara menuliskan berita dengan memperhatikan struktur dan prinsip penulisannya. “Berita memiliki nilai-nilai yang harus dipenuhi serta harus memuat struktur berita agar dapat memberikan informasi yang lengkap kepada pembaca,” tegasnya. Ia juga menjelaskan teknik-teknik penyuntingan berita yang baik dengan memperhatikan penggunaan ejaan, tanda baca, diksi, dan konjungsi agar informasi dalam berita tidak berpotensi menyesatkan. Ia menjelaskan kiat-kiat dalam menuliskan judul berita yang baik, “Judul berita sebaiknya dibuat singkat, tetapi cukup merangkum isi berita.”

Bulschool 2024 hadir untuk memberikan wawasan menyeluruh dan komprehensif kepada awak SKM Bulaksumur dalam proses penyuntingan berita. Melalui program ini, mereka diharapkan mampu menghasilkan tulisan yang objektif sesuai dengan kode etik jurnalistik. Hal tersebut dilakukan guna merespons penyebaran berita tidak objektif yang dapat menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.