Renovasi Stadion Pancasila untuk Siapa?

Ilustrasi : Chani/Bul

Wacana renovasi fasilitas kemahasiswaan di Universitas Gadjah Mada kembali mengemuka pada beberapa bulan menjelang akhir tahun 2024. Sebagaimana yang terjadi pada Gelanggang Mahasiswa sebelumnya, kali ini pihak universitas berencana melakukan renovasi terhadap Stadion Pancasila. Meski belum ada tanggal pasti untuk pengosongan stadion serta pelaksanaan renovasi, proses perencanaan serta konsultasi yang dilaksanakan universitas dengan perwakilan mahasiswa menunjukkan bahwa rencana ini sudah siap dieksekusi. Akan tetapi, tak sedikit pihak yang masih bertanya-tanya tentang arah rencana renovasi ini.

Stadion Pancasila menjadi satu dari segelintir fasilitas kemahasiswaan murni yang tangguh berdiri hingga sekarang. Bangunan ini menyediakan tempat bernaung bagi belasan unit kegiatan mahasiswa (UKM) di UGM. Stadion Pancasila sebagai sebuah ruang, dapat dibilang telah menjadi bagian integral dari dinamika UKM-UKM tersebut. Hampir semua kegiatan dari UKM-UKM itu dilaksanakan di stadion. Bahkan, perhelatan besar Porsenigama yang diikuti oleh sebagian besar mahasiswa UGM turut dilaksanakan di tempat tersebut. 

Ikatan erat yang terjalin antara dinamika kemahasiswaan dan Stadion Pancasila memantik kekhawatiran di tengah-tengah kalangan anggota UKM. Pengalaman yang disisakan oleh proses perobohan Gelanggang Mahasiswa membuat mereka siaga akan segala kemungkinan yang bisa muncul dari pelaksanaan renovasi stadion. Tak kalah penting, kekhawatiran tentang keterbatasan ruang kegiatan mahasiswa pun turut diangkat di dalam diskursus ini. Keterbatasan ruang disasar pula sebab realisasi renovasi pada akhirnya akan berpengaruh pada jumlah ruang kegiatan yang dapat dimanfaatkan mahasiswa di lingkungan UGM.

Mengapungnya kekhawatiran-kekhawatiran itu mendorong tim SKM Bulaksumur untuk menulis liputan ini. Untuk mendalami persoalan di sekitar rencana renovasi, tim SKM Bulaksumur melakukan wawancara dengan pemangku-pemangku kepentingan terkait. Wakil dari Direktorat Kemahasiswaan UGM, Forum Komunikasi UKM UGM, UKM e-Sports UGM, serta UKM Marching Band UGM menjadi narasumber bagi laporan ini. Pandangan, perhatian, beserta saran dari masing-masing pihak di atas akan dibahas lebih lanjut pada bagian-bagian berikutnya.

Sumber: website Ditmawa UGM

***

Pembangunan lounge di lantai 2 Stadion Pancasila adalah bagian dari rancangan yang diperoleh tim SKM Bulaksumur dari sumber otoritatif. Konsep lounge yang kerap dikaitkan dengan tempat komersial memunculkan kekhawatiran mengenai peruntukan ruang tersebut. Koordinator Bidang Organisasi dan Kegiatan Kemahasiswaan Direktorat Kemahasiswaan (Ditmawa) UGM Mugiyarto menyangkal kekhawatiran tersebut. “Saya rasa tidak demikian, di situ (lounge lantai 2 stadion -red) memang untuk ruang bersama pure untuk kegiatan mahasiswa,” ujar pria yang kerap disapa Mugi itu saat ditemui pada Kamis (12/12). 

Meski menyatakan bahwa proses perencanaan renovasi Stadion Pancasila sudah masuk ke tahap akhir, Mugi belum bisa memberikan jawaban pasti mengenai tempat alternatif bagi UKM-UKM selama renovasi berlangsung. “Tempat yang digunakan UKM (sektor -red) olahraga saat stadion direnovasi masih didiskusikan,” imbuh Mugi. Ketidakpastian alternatif ruang ini adalah masalah tersendiri dalam renovasi Stadion Pancasila.

Terakhir, Mugi dengan Kepala Subdirektorat Organisasi, Fasilitas, dan Kesejahteraan Mahasiswa, Desi Yulianti menanggapi pertanyaan tentang jam buka Stadion Pancasila pasca renovasi. Kedua petinggi Ditmawa tersebut menyatakan, jam buka Stadion Pancasila akan dibatasi “terkait alokasi waktu direncanakan sampai jam 10 (malam -red),” sebut Desi. Pertimbangan  pembatasan tersebut berlandaskan keamanan lingkungan, keselamatan mahasiswa, dan biaya operasional stadion. “Overtime juga mempengaruhi Ditmawa terkait dengan biaya membayar listrik dan air,” ujar Mugi.

***

Sementara itu, UKM-UKM yang berkedudukan di Stadion Pancasila memiliki keresahan masing-masing terkait rencana renovasi tersebut. “Gudang perlu sirkulasi udara,” ujar Bagus, ketua UKM Marching Band UGM kala sesi wawancara pada Jumat (3/12). Pernyataan tesebut disampaikan Bagus untuk merespons rencana pengalihfungsian ruang UKM di Stadion Pancasila. Berdasarkan informasi yang didapat, semua sekretariat UKM di Stadion Pancasila akan bersalin rupa menjadi gudang. Sumber yang sama mengatakan bahwa ventilasi tidak menjadi bagian dari gudang baru itu. 

Keresahan berbeda disampaikan oleh Hana, ketua UKM UGM e-Sports. “Ketika renovasi untuk membatasi ruang komunal maka tidak bisa diterima,” ungkap Hana pada Senin (2/12). Penilaian ini disampaikan Hana karena ia melihat kecenderungan pembatasan ruang UKM lewat renovasi Stadion Pancasila. Sentimen senada turut disampaikan Razza, salah satu anggota UKM UGM e-Sports. “Ada kecenderungan pemindahan tempat yang berulang dan menggusur UKM,” sebut Razza. Razza menambahkan bahwa UKM punya kepentingan yang harus dipenuhi karena punya andil mengharumkan nama UGM dengan prestasi mereka.

***

Koordinator Sekretariat Bersama UKM Olahraga Forum Komunikasi UKM UGM, Cindy turut menyampaikan pandang tentang renovasi Stadion Pancasila. Cindy menyoroti perihal pembagian porsi penggunaan Stadion Pancasila antara UKM dan kalangan umum. “Penyewaan stadion saat ini biasanya dalam jangka waktu lama,” ujar Cindy. Cindy khawatir apabila masalah pembagian tersebut tidak segera diselesaikan, maka akan menyebabkan masalah di kemudian hari

Rekan sejawat Cindy, Rafi menabalkan sorotan Cindy dengan menyampaikan pandangan UKM terhadap kegiatan dari kalangan umum yang diselenggarakan di Stadion Pancasila. “UKM akan direpotkan ketika ada penyewaan oleh pihak luar,” tambah Rafi. Tidak lupa, Rafi juga menyorot pengelolaan Stadion Pancasila yang harus diperbaiki pasca renovasi untuk menghindari perkara tersebut.

Reporter : Zulfa Nur/Bul

Penulis : Pukat, Silky/Bul

Editor : Ari/Bul

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here