Mengawal Indonesia yang Sekarat, FH UGM Memantik Masyarakat Melalui “Angkringan Darurat’’

Bukan hanya Fakultas Kedokteran yang punya Unit Gawat Darurat, Fakultas Hukum juga punya unit darurat yang kali ini pasiennya ada seluruh masyarakat negeri ini. Minggu (25/8) Fakultas Hukum (FH) UGM menggelar forum diskusi umum yang dinamakan, “Angkringan Darurat”. Melalui acara ini, FH UGM bukan hanya mengajak mahasiswa, melainkan seluruh lapisan masyarakat umum untuk merapat, menyatukan suara dan bertukar pikiran untuk mengawal Indonesia yang kini sedang sekarat. 

Acara dimulai pada pukul 16.00 WIB. Sore itu patung Justicia dan gedung megah FH UGM menjadi saksi bisu perlawanan rakyat. Selain adanya mimbar bebas untuk tukar pendapat, acara ini juga mengajak pesertanya untuk bebas berekspresi melalui penampilan pentas seni dengan alat musik yang disediakan. Kemudian, ada pula booth makanan yang dapat dinikmati secara gratis oleh para peserta.

Dengan adanya Angkringan Darurat ini diharapkan dapat mendorong seluruh kelompok masyarakat agar segera tersadar dan bersuara lantang atas kondisi carut-marutnya demokrasi dan penyelewengan hukum di Indonesia. 

“Kalau menurut saya seluruh lapisan masyarakat seharusnya melawan untuk keadaan Indonesia yang sekarang, karena seluruh aspek kehidupan itu politik, bahkan kita bernapas saja itu sudah termasuk bagian dari politik,” ujar Angie (FIB23). 

Keadaan saat ini memang sangat mengancam masa depan bangsa dan berbagai kalangan masyarakat di dalamnya. Maka dari itu, meskipun dimulai dari skala kecil, gerakan-gerakan seperti ini penting sekali sebagai langkah awal untuk keberlanjutan aksi-aksi yang selanjutnya. Semakin banyak masyarakat yang berserikat dan melakukan perlawanan, maka semakin kuat pula pondasinya untuk meluluhlantakkan rezim yang cacat.

Penulis: Retno/Bul

Reporter: Zulfa Nur/Bul, Naila/Bul, Fanny/Bul,

Editor: Dian Fatin/Bul

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here