Ajang Kompetisi Komunikasi untuk SMA “Laksamana UGM” Kembali Dihelat Departemen Ilmu Komunikasi UGM

Foto: Rilis Pers Komako UGM

Laksamana UGM yang merupakan lomba bidang Ilmu Komunikasi tingkat SMA se-Indonesia oleh Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi UGM kembali diadakan tahun ini. Jelang pelaksanaannya, Departemen Ilmu Komunikasi UGM menyelenggarakan pre-event dalam bentuk webinar daring bertajuk Commsultation: Unveiling The World of Communication Studies (7/7). Webinar ini dibagi menjadi dua sesi, yaitu sesi besar dengan pembicara utama dan sesi breakout room dengan pembicara dari perwakilan Mahasiswa Departemen Ilmu Komunikasi UGM. Acara ini selain bertujuan untuk memberikan informasi dan pengetahuan seputar jurusan Ilmu Komunikasi UGM kepada para peserta yang merupakan siswa-siswi SMA/K/MA se-Indonesia, juga untuk memantik semangat peserta dalam berkompetisi nantinya.

Rangkaian acara

Acara dibuka oleh Ketua Panitia Laksamana UGM 2023 R.A.Aishalda Kuslardiyani, Ketua Korps Mahasiswa Komunikasi (Komako) Muhammad Nadif Fajar Ramadhan, dan Ketua Program Studi Sarjana Ilmu Komunikasi UGM Nyarwi Ahmad, Ph.D. Dalam sambutannya, Aishalda atau Alda menyampaikan tujuan Commsultation ini sendiri adalah sebagai ruang konsultasi bagi teman-teman SMA yang penasaran dan ingin mengetahui lebih lanjut tentang dinamika perkuliahan Departemen Ilmu Komunikasi UGM. Senada dengan itu, Nadif mengutarakan harapannya agar Commsultation dapat membantu peserta yang hadir untuk dapat lebih mengenal Ilmu Komunikasi. Terakhir, Nyarwi menyatakan apresiasinya karena acara ini tidak saja menunjukkan kreativitas mahasiswa ilmu komunikasi UGM, tetapi juga upaya menyiapkan calon mahasiswa Ilmu Komunikasi ke depan sehingga dapat lebih mengenal diri dan departemen.

Zainuddin Muda Z. Monggilo, S.I.Kom., M.A., salah satu dosen Departemen Ilmu Komunikasi Fisipol Universitas Gadjah Mada, hadir sebagai pembicara utama. Zainuddin atau yang akrab disapa Zam memaparkan beberapa topik pembahasan, antara lain sejarah pendirian Ilmu Komunikasi UGM, karakter dan kurikulum, peluang kerja, serta kanal digital Dikom UGM. Sebagai jurusan terfavorit urutan ke-10 di Indonesia dan terketat di UGM urutan ke-6 pada periode penerimaan mahasiswa baru 2023, Zam turut memaparkan jalur masuk Dikom UGM. Pemaparan dilakukan bertahap dimulai dari jalur masuk yang paling utama (SNBP) hingga akhir (CBT UM-UGM).

Menghasilkan lulusan yang nantinya memiliki bekal yang baik menjadi hal yang digarisbawahi oleh Zam saat menjelaskan topik terkait karakter dan kurikulum pada Departemen Ilmu Komunikasi UGM. Dengan mengusung tagline Crafting Well-informed Society, Dikom UGM menempatkan pembelajar untuk dapat memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif dan etis sehingga memiliki posisi yang strategis ketika telah dinyatakan lulus dan kembali ke masyarakat atau dunia kerja nantinya. Zam juga menyebutkan berbagai macam pekerjaan bagi lulusan Ilmu Komunikasi, termasuk content creator, penulis, public relations atau humas, bidang periklanan, dan jurnalis atau reporter. Tidak hanya terbatas di bidang media, Zam kembali menyebutkan bahwa mereka dapat bekerja menjadi peneliti, akademisi, menteri, bahkan bukan tidak mungkin kelak menjadi pemimpin negara.

“Ada banyak hal yang membuat kuliah di Ilmu Komunikasi UGM itu menarik, salah satunya dapat berkuliah praktisi bersama figur publik ternama dan berkompeten di bidangnya, misalnya saja selebriti Prilly Latuconsina baru-baru ini. Selain itu, mahasiswa dapat mengikuti berbagai kompetisi dan kegiatan kemahasiswaan yang mendukung pengembangan potensi dirinya,” pungkas Zam. Ia juga menyebutkan nama-nama alumni yang saat ini bekerja dalam berbagai ranah.

Foto: Rilis Pers Komako UGM

Antusiasme peserta

Peserta yang menghadiri webinar juga turut memberikan pertanyaan terkait Departemen Ilmu Komunikasi. Pertanyaan pertama diberikan oleh Salwa, “Ilmu Komunikasi berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, apakah kita juga harus mengetahui dan mendalami masalah politik?” sebut Salwa. Selanjutnya, terdapat pertanyaan kedua oleh Nashwa, “Apakah proses masuk Departemen Ilmu Komunikasi reguler dan internasional itu sama atau berbeda dan apa yang membedakan?” sebut Nashwa. Selain antusiasme yang ditampilkan, keduanya berterima kasih karena dapat mengenal jurusan Ilmu Komunikasi dengan lebih baik.

Setelah sesi dengan dosen, acara dilanjutkan dengan sesi FGD. Pada sesi ini, mahasiswa aktif Departemen Ilmu Komunikasi UGM berbagi pengalaman kuliah dan membahas stereotip mahasiswa Ilmu Komunikasi bersama dengan peserta lomba dan webinar. “Komunikasi itu komuniasik dan komuniaksi. Kita bermain pada kata kasi. Jika kita menambahkan huruf h, maka akan menjadi kasih, kita menjadi lebih empati, tahu kapan harus bersenang-senang dan kapan harus serius. Ilmu Komunikasi memang luas, maka tergantung kita dalam memilah dan memilihnya,” ujar Zam sebagai penutup.

Penulis: Rilis Pers Komako UGM

Editor: Yoni/ Bul

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here