Jelang Tahun Politik 2024, Generasi Muda Pahlawan Melawan Hoaks dan Cek Fakta

Foto : Tangkapan layar YouTube Dikom UGM

Pada Kamis (10/11), Korps Mahasiswa Komunikasi (Komako) UGM menyelenggarakan diskusi bulanan daring bertajuk “Youth Activism and Fact Checking: Menjadi Pahlawan Perlawanan Hoaks dalam Menghadapi Tahun Politik 2024”. Forum ini menghadirkan Zainuddin Muda Z. Monggilo S.I.Kom., M.A, Dosen Ilmu Komunikasi yang juga pegiat cek fakta sebagi pembicara utama.

Peran generasi muda menghadapi tahun politik 2024

Diskusi mengangkat topik mengenai peran generasi muda dalam menghadapi tahun politik 2024, utamanya dalam menghadapi arus informasi di media. Zainuddin di awal pemaparannya menekankan posisi generasi muda yang krusial di tahun politik 2024. Hal ini karena tidak saja dari segi jumlah yang besar, tetapi juga kerentanan mereka menjadi swing voters, bahkan abstain menyalurkan suaranya karena gangguan informasi digital. “Hal ini semakin menguatkan urgensi acara diskusi ini dilakukan,” pungkas Ketua Panitia Diskusi Noor Faa’izah.

Hoaks dan ujaran kebencian mewarnai isu politik

Hoaks dan ujaran kebencian yang kerap mewarnai isu politik di Indonesia menjadi hal yang tidak luput dari pembahasan diskusi. Zainuddin menegaskan satu hal tentang ujaran kebencian atau hate speech. “Hate speech bukan bagian dari free speech,” papar pembicara. “Ujaran kebencian jelas-jelas merupakan ucapan atau tulisan yang kasar atau ancaman yang mengungkapkan prasangka buruk terhadap kelompok tertentu, terutama dasarnya SARA,” tambahnya.

Ia juga menambahkan bahwa kaum muda harus bijak menyikapi free speech dan hate speech. “Meskipun hukum internasional melindungi kebebasan kita berekspresi, freedom to speech itu diakui di Piagam PBB sebagai human rights atau hak asasi kita, tapi bukan berarti kita bebas untuk berujar kebencian berkedok free speech,” ujar pembicara yang akrab disapa Mas Zam.

Lawan hoaks dan ujaran kebencian, berikan partisipasi politik

Dari diskusi yang telah berlangsung, Trasty sebagai peserta diskusi mengaku mendapat materi baru mengenai cek fakta dan kebermanfaatannya dalam menghadapi tahun politik, “Materi fact checking-nya disampaikan dengan baik oleh Mas Zam sehingga bisa jadi bekal buat aku dan teman-teman lainnya untuk menghadapi tahun politik biar nggak mudah percaya hoaks dan bisa jadi pemilih yang bijak,” ujarnya.

Pernyataan Trasty sejalan dengan tujuan panitia diskusi yang berusaha mengangkat kesadaran mengenai cek fakta, utamanya dalam membentuk perlawanan-perlawanan terhadap hoaks dalam menghadapi tahun politik. Di akhir pemaparannya, pembicara juga mengajak kembali kepada untuk dengan tegas melawan hoaks dan ujaran kebencian, “Lawan hoaks dan ujaran kebencian, jangan diamkan apa pun bentuknya.” Tak kalah penting, agar generasi muda mau menyalurkan suara politiknya untuk membangun bangsa.

Kanal cek fakta Bulaksumur UGM

SKM Bulaksumur UGM yang juga dibina oleh Zainuddin, telah memiliki kanal cek fakta yang bisa diakses oleh publik pada tautan berikut.

Penulis : Angga/ Bul

Editor: Nisa Asfiya/Bul

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here