Sebagai event tahunan Fakultas Farmasi UGM, Farmasi Cup 2022 kini menyambut masa transisi pandemi dengan perubahan sistem acara secara luring. Farmasi Cup mewadahi peminat bidang seni dalam menunjukkan bakat melalui dua cabang yang dilombakan, yaitu dance competition dan band competition. Waktu pelaksanaan dilakukan mulai 20 Oktober hingga tanggal 29 di bulan yang sama.
Pelaksanaan seluruh rangkaian acara telah dilakukan secara luring, kecuali band competition dengan prosedur pengumpulan karya secara daring. Sinto selaku Ketua Umum Farmasi Cup 2022 mengungkapkan bahwa persiapan panitia telah berlangsung selama 7 bulan. Durasi acara pun cukup panjang mulai dari pertandingan pada bulan Oktober dan closing ceremony berbentuk konser musik dengan Pamungkas, HIVI!, dan MALIQ & D’Essentials sebagai pengisi acara pada November mendatang.

Keseriusan Panitia
Euforia dari acara tersebut dapat tecermin melalui telah terjual habisnya semua jenis tiket closing ceremony yang ditawarkan. Menindaklanjuti pengadaan konser musik secara umum dan pertandingan berskala nasional tersebut, panitia melakukan persiapan untuk menjaga ketertiban situasi kerumunan dengan kepolisian dan satgas Covid untuk rencana cadangan ketika terjadi hal-hal yang tidak terduga.
Wadah Penyaluran Bakat dan Seni
Selain penampilan dari para artis papan atas, closing ceremony tersebut menjadi waktu bagi pemenang band competition untuk tampil. Di lain sisi, dance competition yang dilaksanakan secara luring mengumumkan juara utama pada 29 Oktober 2022, hari yang sama dengan final cabang lomba olahraga. Sistem penjurian yang dianut adalah sesi berkomentar seusai peserta menampilkan tarian dengan maksimal durasi 5 menit. Masing-masing tim dance membawa properti seperti kipas, kain lebar, dan lambang/logo Farmasi Cup sesuai tema yang mereka pilih. Jenis cabang lomba ini diadakan sebagai wadah untuk menampung sekaligus menyalurkan minat dan bakat pelajar SMA di DIY dan Jawa Tengah sebagai media berekspresi.

Dampak Positif Berekspresi
“Motivasi untuk mengikuti dance competition Farmasi Cup adalah untuk memperbanyak pengalaman dalam mengikuti perlombaan. Farmasi Cup merupakan event yang besar sehingga keberhasilan meraih juara akan menjadi pencapaian yang besar. Teman-teman juga ingin membanggakan sekolah yang sudah memberikan banyak dukungan,” tutur Mutiara Annisa, peserta dance competition dari SMAN 1 Bantul selaku ketua tim Sadaco. Tim Sadaco sendiri menggunakan konsep dan kostum diambil dari permainan gim AOV. Tokoh bernama Tale Anas, seorang perempuan yang terkena sihir hitam hingga kehilangan kekuatannya, menjadi inspirasi pemilihan tema tim perwakilan SMAN 1 Bantul ini.
Farmasi Cup menjadi event yang positif untuk mengekspresikan bakat seni, terutama dance competition dan band competition. “Setelah mengikuti perlombaan dengan melihat situasi tempat dan peserta lain yang memiliki hasil make up dan & kostum menarik membuat saya cukup deg-degan sehingga jiwa kompetisi saya termotivasi untuk membara,” pungkas Mutiara dalam menyampaikan pandangannya terkait situasi tiap tim yang berpartisipasi.
Penulis: Tiara Arni Maitsaa/Bul
Editor: Sekar Langit M/Bul