Tahun 2022 menjadi tahun yang berkesan bagi mahasiswa Universitas Gadjah Mada, terutama mahasiswa baru. Selain karena kegiatan PPSMB (Pelatihan Pembelajar Sukses bagi Mahasiswa Baru) yang kembali dilaksanakan secara luring, kegiatan yang tidak kalah menarik dan telah dinanti-nanti, yaitu Gelex (Gelanggang Expo) juga akhirnya kembali dapat disaksikan secara langsung (on-site) setelah dua tahun lamanya hanya dapat disaksikan secara maya melalui platform Youtube.
Berbeda dengan PPSMB yang hanya ditujukan untuk penyambutan mahasiswa baru. Gelex terbuka untuk dihadiri oleh semua angkatan selama masih berstatus sebagai mahasiswa Universitas Gadjah Mada secara gratis. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan komunitas di Universitas Gadjah Mada, terutama kepada mahasiswa baru. “Setahu aku, Gelex itu tentang promosi UKM, pengembangan diri, komunitas. Ada penampilan dari Gelex di panggung juga. Awalnya ngga tau kalau akan ada guest star dan konsernya juga, baru tau setelah liat posternya,” Natalia (Sekolah Vokasi ‘22). Ungkapan Natalia ini juga sejalan dengan beberapa narasumber dari angkatan 2022 yang berhasil diwawancarai.
Salah satu kegiatan rutin tahunan ini tentunya mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari para civitas academica setelah selama dua tahun sebelumnya hanya disiarkan secara online melalui platform Youtube. Dari informasi yang beredar, Gelex yang berlangsung selama tiga hari ini biasanya dijadikan sebuah ajang untuk melepas penat di sela-sela aktivitas kuliah yang sudah berjalan. Tak jarang mereka datang bersama dengan orang spesial, seperti pacar, teman-teman satu prodi, teman-teman satu UKM, dan sebagainya. “Aku dateng semuanya karena kebetulan karena emang lagi gabut aja dan ada temen yang ngajak jadi gas aku dateng ke ketiga hari tersebut. Selain itu, aku mau datang ke Gelex karena kangen vibes konser, pengen ngerasain lagi vibes pensi waktu jaman SMA dan Gelex ini bener-bener memenuhi ekspektasiku banget,” ungkap Yohana (Sekolah Vokasi ‘20).
Yohana juga mengungkapkan bahwa Gelex 2022 ini merupakan Gelex pertama yang dia ikuti meskipun sudah berstatus mahasiswi tahun ketiga. “Aku ngga menonton di tahun-tahun sebelumnya karena kayanya waktu itu kelewat informasi dan aku gatau Gelex secara online itu kaya gimana dan ini pertama kalinya. Jadi ini bisa dibilang Gelex pertama yang aku kunjungin.” Di luar itu, Gelex menjadi kegiatan yang membuka mata para mahasiswa UGM terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh UKM selama ini. Yohana juga mengungkapkan keseruan dan euforia Gelex tahun ini sangat memenuhi, bahkan melebihi ekspektasinya dan membuatnya terkesan, “Aku udah tau informasi Gelex dari PPSMB. Cuma karena waktu itu aku masih online, jadi aku mikirnya kaya ‘ah apaan sih ga seru’, ternyata pas offline seru banget parah. Ada banyak informasi tentang UKM, komunitas, dll. Jadi makin tahu aktivitas dari masing-masing UKM tuh seperti apasih karena waktu online itu bener-bener sebuta itu soal UKM yang lain.”
Sementara itu, bagi mahasiswa baru, Gelex biasanya juga dijadikan ajang bertemu kembali dan menghabiskan waktu bersama dengan teman-teman satu gugus PPSMB dan merayakan momen sebagai mahasiswa baru. “Aku rencananya dateng terus (selama tiga hari) karena seru, bisa ngumpul bareng sama temen-temen juga. Kalo sama gugus juga kan jarang ketemu, jadi kesempatan buat ketemu juga,” ujar Natalia.
Dari narasumber yang telah diwawancarai, semuanya mengaku tidak menyesal telah meluangkan waktu untuk datang ke Gelex karena acaranya yang mengesankan. Mulai dari konsepnya yang apik, penampilan dari guest star yang menarik, hingga dekorasinya yang terkonsep. “Berhubung ini Gelex pertamaku, jadi aku cukup terkesan dengan konsepnya dan ngga menyangka akan semegah ini acaranya. Dari konsep, panggung, lightning, dan lain-lain itu keren banget,” lanjut Yohana.
Hasilnya, kesan dan pesan yang disampaikan juga mayoritas merupakan komentar-komentar positif mengenai acara ini. “Keren banget baik dari konsep, tema, guest star, diusung secara fresh dan bener-bener bikin penonton enjoy. Gelex itu kaya angka 1345 lah, ngga ada duanya. Pesannya konsep terlalu mainstream, bisa lebih beda lagi, guest star nya bisa lebih wow lagi dan dengan genre berbeda mungkin bisa ambil genre indie kaya kunto aji biar bisa mellow-mellowan bareng.” ungkap Theo (Kedokteran Hewan ‘20). Yohana juga memiliki pendapat yang serupa. “Kesannya seru banget, pecah banget, so fun buat healing selama kuliah di hari-hari awal. Pesannya perbanyak konsernya biar lebih seru dan pecah.”
Di luar segala hal positif yang berhasil ditoreh dari Gelex 2022, ada satu hal yang disayangkan dari kemeriahan Gelex offline tahun ini. “Evaluasinya itu sampah yang menumpuk banget dan tersebar sembarangan di mana-mana, tidak mencerminkan jati diri civitas academica. Untuk tahun selanjutnya, tempat sampah plastik bisa diperbanyak,” komentar Abi (angkatan ‘22) sambil menunjuk tumpukan sampah plastik. Biarpun begitu, semua narasumber mengaku berencana akan menonton kembali di tahun 2023, terutama jika kembali diselenggarakan secara offline.
Penulis: Anggraini Dwiansyah/ Bul
Editor: Yesika Fierananda Rezky/ Bul