Porsenigama 2021 Sukses Terlaksana: Terselenggara dengan Gegap Gempita

Foto : Khoiri/Bul

Pelaksanaan Porsenigama 2021 berjalan dengan lancar dan tak luput dari partisipasi para panitia, atlet, dan suporter yang memeriahkan acara dan berusaha secara optimal untuk memberikan hasil yang terbaik. Masing-masing kontingen dari setiap fakultas memiliki strategi tersendiri dalam persiapan menghadapi Porsenigama di kala pandemi ini.

Closing Ceremony 2021

Pekan olahraga yang digelar sebagai acara tahunan oleh UGM telah berakhir pada 20 November 2021 lalu dengan Upacara Penutupan yang gegap gempita melalui kanal YouTube Porsenigama UGM. Setelah berlangsung dalam kurun waktu dua minggu lebih, para pemenang dari tiap cabang perlombaan diumumkan melalui puncak acara tersebut diikuti dengan pengumuman suporter terbaik. Closing Ceremony Porsenigama 2021 pun disambut dengan baik dengan adanya penampilan dari berbagai UKM dan bintang tamu, seperti Yeni Inka dan Maha Laju Musik.

Protokol kesehatan

Melalui sistem bauran, Porsenigama 2021 mempersembahkan lebih dari sepuluh cabang, baik dari bidang olahraga maupun bidang seni di tengah kondisi pandemi yang masih berusaha menerapkan ketatnya protokol kesehatan. Salah satu upaya yang ditetapkan panitia penyelenggara adalah dengan rutin menyediakan antigen untuk para atlet. “Sebelum ada pertandingan akan dilakukan antigen terlebih dahulu agar menjamin seluruh kesehatan atlet yang bermain dan instrumen lainnya, seperti wasit, panitia, dan tidak memperbolehkan suporter dalam lingkup arena,” ungkap Felix Austin Cahyadewa (Teknik ’19) selaku salah satu panitia Porsenigama tahun ini.

Kapasitas suporter pun masih ditangguhkan seperti sebelumnya, mengingat risiko penyebaran Covid-19 pada kerumunan. Euforia pun terasa kurang tanpa adanya sorakan dari tribun penonton yang dapat menjadi dukungan langsung untuk para atlet. “Kalau ada suporter, para atlet pasti jauh lebih semangat untuk bermain, tetapi dengan kondisi seperti ini mau nggak mau kita harus melakukannya untuk menjamin kesehatan,” urai Felix dalam menjabarkan peraturan Porsenigama tahun ini terkait kebijakan suporter.

Perjuangan suporter

Adanya peraturan yang melarang penonton berada di stadion tentu mengurangi eksistensi suporter lapangan seperti dahulu. Hal ini juga dibenarkan oleh Dosen Fakultas Peternakan UGM, R. Ahmad Romadhoni Surya Putra yang turut serta mendampingi mahasiswanya dalam lingkup fakultas agar dapat tetap tertib menonton dan tidak melewati batas pagar dari area fakultas. Beliau menyayangkan kendala pandemi yang memaksa tribun-tribun tetap kosong karena menilai apabila menyaksikan dari sana akan terlihat lebih bagus dan jelas. Selain itu, beliau sempat mengungkapkan pendapatnya terkait stamina para pemain, “Saya menonton sepak bola waktu itu, dari situ mungkin fisiknya tidak begitu prima dibandingkan 2019 lalu karena sudah tidak sesering sebelumnya dalam bermain bola selama pandemi.”

Dukungan yang terus dikerahkan fakultas untuk tim kontingen mereka tentunya dilakukan lebih banyak melalui daring. “Suporter tidak bisa mendukung secara totalitas, meskipun masih diberi ruang sedikit oleh panitia,” cerca Hakim (FTP ‘20) dan Zaky (FTP ‘20) yang berkesempatan menyaksikan pertandingan kala itu.

Foto : Reporter Bul

Kendala 

Ulasan balik positif yang banyak diperoleh Porsenigama kali ini menjadi harapan besar agar selanjutnya acara ini dapat kembali dilaksanakan dalam kondisi yang lebih optimal. Kasus Covid-19 yang secara perlahan mulai berkurang, diharapkan menjadi angin segar untuk menyelenggarakan kegiatan yang lebih aman. “Semoga tahun depan cabang offline-nya semakin banyak. Semoga juga Covid-19 sudah mereda dan tidak ada gelombang kesekian lagi. Semoga ada penonton masuk. Selain itu, mungkin shuttlecock-nya tambahin deh waktu babak awal,” harap Fauzia (Teknik ‘19) yang diamanahi sebagai Manager Tim Teknik. Hal ini sempat ia ungkapkan karena kendala shuttlecock yang tidak unlimited pada babak-babak awal.

Kendala-kendala yang ada selama pertandingan pun dijadikan evaluasi untuk memperbaiki diri ke depannya. Mulai dari miskomunikasi yang sesekali terjadi antar eksternal dan vendor hingga cuaca yang tidak bisa diprediksi selama musim hujan. Beberapa persiapan dapat dihitung terlalu singkat karena satu dan lain hal yang bisa lebih dibenahi pula. Meskipun beberapa kontingen terlihat rutin melakukin latihan beserta dengan iringan pelatih, ada pula satu dua kontingen lain yang mempersiapkan diri dalam waktu singkat. 

“Seru, mantap, dan mungkin banyak dinamika untuk mempersiapkannya, dimulai dari pembuatan panggung yang kemarin sempat bermasalah. Panggung udah didirikan sempet hujan bahkan badai hingga tenda sempat ikut terbawa arus dan panitia kesulitan mengatasi. Akan tetapi, kesannya sangat berarti untuk kita khususnya panitia saat closing porseni ini,” ulas Zaky Husain Abdullah (Pertanian ‘19) yang turut aktif sebagai panitia hingga akhir acara.

Pesan dan Kesan

Respon positif dari berbagai pihak telah dikantongi Porsenigama 2021 dalam mengusung sistem bauran yang lebih terpadu dari sebelumnya. Dengan lebih banyak cabang offline yang bisa dilakukan, tentunya hal ini menambah antusiasme tiap kontingen untuk termotivasi dan lebih bersemangat dalam mengikuti rangkaian acara. Emmanuel Bagas Primajaya (Teknik ‘20) selaku atlet badminton dari Fakultas Teknik menyampaikan betapa antusiasnya ia dalam menjalani pertandingan tahun ini. “Apalagi udah perebutan juara jadi makin antusias mantengin, tapi aku kebetulan main rangkap partai tunggal dan ganda jadi mungkin lebih capek saja,” ujar Emmanuel dalam kesannya selama pertandingan.

“Saya kira dengan kondisi yang terbatas, kita sudah bersyukur bisa menyelenggarakan Porsenigama.  Menurut saya, ini merupakan suatu hal yang luar biasa untuk melepas stres mahasiswa dalam kurungan pandemi yang terbelenggu di rumah, lalu tiba-tiba Porsenigama diadakan dan bisa tanding serta bermain kembali,” pungkas R. Ahmad Romadhoni Surya Putra terkait respon yang diperoleh dari ajang pekan olahraga tahunan ini.

Penulis: Sekar Langit Maheswari/Bul

Editor: Rizka Azzahra N/Bul

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here