Pada 21 Juli yang lalu, Indonesia telah melakukan pembaruan Nationally Determined Contributions (Updated NDC) dan menyampaikan Long-term Strategy on Low Carbon and Climate Resilience 2050 kepada UNFCCC mengenai target pengurangan emisi Indonesia sesuai dengan Perjanjian Paris. Sebagai bentuk respon terhadap pembaruan NDC Indonesia dan dalam momentum menjelang hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-76, Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) bersama 21 universitas di Indonesia menggelar webinar “Muda Bersuara 2021: Selamatkan Generasi Emas 2045 dari Krisis Iklim.”
Muda Bersuara 2021 mengundang para pakar untuk membahas iklim dan sektor sektor pendukung seperti peran pemuda, pemahaman krisis, posisi kebijakan indonesia, permasalahan gender dalam isu iklim, potensi blue carbon, dan pembangunan ekonomi Indonesia. Dr. Dino Patti Djalal, selaku Chairman dari Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) menyayangkan komitmen iklim Indonesia yang tidak berubah, padahal target NDC Indonesia jauh dari target yang diharapkan oleh IPCC dan ilmiah.
“Perlu digarisbawahi bahwa ini masih ‘exploring opportunity’, belum mengadopsi secara resmi target tahun 2060. Angka 2060 masih sekedar aspirasi belaka. Jika target 2060 ini diresmikanpun, masih terlambat 10 tahun dari rekomendasi IPCC.”
Bersamaan dengan penyampaian respon terhadap komitmen NDC Indonesia yang terbaru FPCI juga memaparkan rangkaian acara “Muda Bersuara 2021: Selamatkan Generasi Emas 2045 dari Krisis Iklim,” yang merupakan seri marathon dialog mengenai perubahan iklim, diadakan mulai hari Rabu, 4 Agustus sampai Senin, 16 Agustus 2021. Seri dialog iklim ini akan membawa hampir 30 pembicara dari pemerintahan, akademisi, dan organisasi masyarakat.
Harapannya, dengan adanya seri dialog perubahan iklim ini,dapat meningkatkan kesadaran pemuda untuk lebih peka dan bergerak dalam isu isu perubahan iklim dunia, utamanya di Indonesia untuk mewujudkan iklim secara kolektif demi Generasi Emas 2045.
Penulis : Panitia FPCI
Editor : Aaliyah/Bul