Latar belakang terjadinya konflik Israel dan Palestina adalah keduanya ingin mendirikan negara di tanah yang sama. Tanah tersebut terletak di antara Laut Mediterania dan Sungai Yordan, yang terdapat Kota Yerusalem. Dari sisi historis, Yerusalem merupakan kota yang dianggap suci bagi kedua bangsa. Konflik Israel dan Palestina merupakan sejarah panjang yang dipenuhi oleh kekerasan di antara kedua bangsa tersebut dari berbagai isu. Israel melakukan pendudukan sehingga menyebabkan penderitaan bagi bangsa Palestina dan kelompok militan Palestina meneror warga Israel. Sehingga, perdamaian antara Israel dan Palestina sangat sulit terwujud walaupun telah dilakukan proses perdamaian.
Konflik Israel dan Palestina ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak netizen yang mengecam perbuatan Israel terhadap Palestina yang terjadi dalam sejumlah bentrokan di kompleks Masjid AL-Aqsa. Tak sedikit pula, kalangan mahasiswa yang ikut menyuarakan konflik Israel dan Palestina dengan membagikan konten seputar Palestina dan memasang bendera Palestina sebagai profil media sosial mereka. Jika dilihat dari kacamata mahasiswa, bagaimana pandangan mereka? Apakah konflik Israel dan Palestina hanya seputar isu agama saja atau termasuk dalam isu kemanusiaan, isu politik, maupun isu ideologi?
“Menurut ku, isu antara Palestina dan Israel kan udah berlangsung lama sekali ya, sejak zaman Perang Dunia ke-1. Kalau dari sejarah yang sejauh ini aku ketahui, dulu Israel meminta tanah di Palestina secara ilegal yang kemudian ditolak oleh Sultan Hamid II. Konflik antara Israel dan Palestina ini cukup kompleks, bisa masuk mengenai isu agama, isu politik, isu ideologi, juga kemanusiaan. Tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Ada yang meyakini sebagai isu agama antara Islam dan Yahudi atau ada sebagian yang menganggap sebagai isu politik antara Hamas dan Israel. Kalau dari aku sendiri, masalah Israel dan Palestina ini adalah masalah kemanusiaan.” – Zahid Muhammad Bilal, Ketua Jamaah Shalahuddin Universitas Gadjah Mada (UGM) 2021.
“Isu di Palestina ini sama sekali bukan isu agama ataupun isu ideologi, melainkan murni isu kemanusiaan. Kenapa saya menyebut hal itu isu kemanusiaan? sebab di Palestina terjadi penjajahan dan perampasan atas manusia Israel kepada manusia Palestina. Ini bukan konflik antara agama Yahudi dengan Islam maupun ideologi apapun karena banyak juga bangsa Yahudi yang menolak adanya penjajahan ini. Sebagai mahasiswa, kita harus sedikit melek dengan yang terjadi di sana, tidak harus paham sepenuhnya namun ya setidaknya tahu apa yang terjadi antara Israel dan Palestina.” – M. Taqiyyuddin Alqudsiyy, Ketua Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama UGM 2021.
“Kalau menurut aku, konflik yang terjadi di Palestina bukan hanya antara Israel dan Palestina, melainkan juga melibatkan negara-negara lain dan elit politik global. Konflik yang terjadi di Palestina merupakan konflik yang sangat kompleks, mulai dari isu kemanusiaan, agama, hingga ideologi. Sebagai mahasiswa, saya merasa bahwa konflik di Palestina perlu mendapatkan perhatian serius dari dunia internasional. Sebab, sependek yang saya tahu di media, konflik yang terjadi bukan hanya konflik militer namun juga melibatkan warga sipil bahkan perempuan dan anak-anak menjadi korban. Dengan demikian, tindakan tersebut adalah tindakan yang tidak dapat dibenarkan karena sudah jelas melanggar hak asasi manusia.” – Asep Mahendra, Ketua Keluarga Muslim Filsafat UGM 2021.
“Terjadinya konflik Israel dan Palestina berawal dari gerakan politik yang diperkuat dengan dalil agama yang berujung pada isu kemanusiaan dengan adanya penjajahan. Jika menilik sejarahnya, dengan logika kita bisa tahu kalau isu ini harus mendapatkan perhatian dunia internasional termasuk Indonesia. Bangsa Palestina adalah bangsa yang terjajah di tanahnya sendiri dan hal itu sama dengan kita yang dulu juga dijajah oleh Belanda dan Jepang sampai akhirnya merdeka. Konflik antara Israel dan Palestina melanggar nilai-nilai kemanusiaan dan hal tersebut sesuai dengan pedoman bangsa Indonesia dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yang menyatakan bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa karena tidak sesuai denga peri keadilan dan peri kemanusiaan. Bahkan dalam islam, juga diajarkan jika kita diperangi kita diharuskan berperang. Jadi, menurut saya membela Palestina bisa atas nama islam dan atas nama sesama manusia untuk membebaskan penjajahan tersebut karena mereka berhak atas kemerdekaan.” – Fisco Moedjito, Wakil Kepala Departemen Pengkajian dan Wacana Keluarga Mahasiswa Fakultas Hukum 2021.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, beberapa mahasiswa menyatakan jika konflik antara Israel dan Palestina merupakan konflik yang sangat kompleks, yang secara khusus mengarah ke masalah kemanusiaan. Bangsa Palestina merupakan bangsa yang terjajah di tanahnya sendiri yang mengakibatkan banyak warga sipil, perempuan, dan anak-anak menjadi korban. Menanggapi hal ini, Dewan Hak Asasi Manusia Persyarikatan Bangsa Bangsa mengambil langkah untuk menyelidiki penyebab ketegangan antara Israel dan Palestina utamanya soal dugaan diskriminasi, penindasan berdasarkan suku, ras, atau agama. Sebagai warga negara Indonesia, sepatutnya sadar akan isu internasional yang mencakup isu kemanusiaan karena Palestina merupakan salah satu negara yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada awal kemerdekaan sehingga memiliki ikatan emosional dengan bangsa Indonesia.
Penulis : Shofa Fachrina, Tiara Pangesti/ Bul
Editor : Zaky Burhanuddin/ Bul