Konferensi Pers BEM KM UGM: Kawal Isu PPKS, Kebijakan Akademik, dan Uang Kuliah Tunggal

konferensi-pers

Selasa siang (4/5), Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Universitas Gadjah Mada (BEM KM UGM) menyelenggarakan konferensi pers terkait hasil hearing Rektorat yang telah berlangsung satu hari sebelumnya. Dalam konferensi ini, pihak BEM KM UGM memaparkan beberapa poin hasil hearing rektorat serta penyelenggaraan aksi festival pendidikan. Terdapat tiga poin penting dalam sektor Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS), kebijakan akademik, dan sektor Uang Kuliah Tunggal (UKT).

Pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di kampus

Permasalahan kekerasan seksual telah menjadi salah satu isu yang sangat meresahkan di kalangan masyarakat Indonesia. Permasalahan yang terjadi, menjadi suatu titik masalah yang tak henti-henti diperbincangkan hingga kini. Segenap warga kampus yang mendambakan lingkungan yang aman dari kekerasan seksual justru dihadapkan dengan berbagai permasalahan. Belum berhasilnya kampus sebagai tempat aman bagi mahasiswa, menuntut pengawalan lebih dalam pada perwujudan perlindungan sivitas akademik dari ancaman kekerasan seksual. 

Dalam upaya wujud nyata bentuk perhatian terhadap isu PPKS, BEM KM UGM bersama Hopehelps UGM akan merilis web edukatif yang diberi nama preventandprotectugm.com. Web ini menjadi wujud konkret dan komitmen dari kedua lembaga dalam pengawalan isu PPKS di lingkungan kampus. Pada situs tersebut juga tersedia hotline yang dapat memudahkan akses untuk penyintas menyuarakan hal yang telah dialaminya, serta dalam upaya untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.“Untuk meningkatkan awareness sivitas akademik akan adanya hotline tersebut, kami berupaya untuk melakukan sosialisasi,” jelas Khalid selaku Menteri Koordinator Kemahasiswaan.

Pengawalan sektor kebijakan akademik

Lembaga Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (LEM FIB) yang diwakilkan oleh Han Revanda turut memberikan sikap terkait beberapa permasalahan dalam kebijakan akademik. LEM FIB memiliki tiga sikap mengenai kebijakan akademik UGM.

  1. Menuntut pembentukan protokol kuliah bauran yang melibatkan lembaga tiap fakultas.
  2. Mengharuskan pihak rektorat bersinergi erat dengan Unit Layanan Terpadu dalam mempersiapkan dan menyediakan fasilitas hidup sehat tiap fakultas.
  3. Mendorong agar unit UGM menjadi pos vaksinasi bagi mahasiswa.

 “Kami mengharapkan adanya itikad baik dari setiap stakeholder baik di tingkat fakultas maupun universitas untuk menyambut baik apa yang kami sampaikan sehingga nanti akan terjadi kolaborasi antara stakeholder dengan teman-teman mahasiswa, sehingga apa yang kita cita-citakan bersama dapat terwujud secepatnya,” pungkas Han Revanda.

Pelibatan mahasiswa dalam UKT

Dari hasil hearing rektorat yang dilakukan sehari sebelumnya, terdapat tiga tuntutan yang diajukan diantaranya adalah pelibatan mahasiswa dalam rapat keringanan UKT, penetapan indikator dan juknis yang tetap, serta optimalisasi anggaran demi kepentingan mahasiswa. Dari ketiga tuntutan tersebut, pihak rektorat berjanji akan membahas usulan pelibatan mahasiswa dalam rapat keringanan UKT Rapat Kerja Universitas serta penerbitan Surat Ketetapan (SK) Rektor untuk mengatur perihal tersebut. Terkait komponen indikator keringanan, pihak rektorat belum dapat mengeneralisasir sebab kebutuhan dan kondisi keuangan tiap fakultas berbeda-beda. Sehingga komponen indikator keringanan yang dimaksud akan menjadi bahasan lebih lanjut dalam perumusan SK Rektor terbaru. Terakhir, pihak rektorat menyatakan telah melakukan optimalisasi anggaran kampus dengan investasi dan belanja anggaran yang dialokasikan pada anggaran gedung olahraga dan laboratorium Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan UGM.

Menanggapi hal ini, Khalid mengungkapkan bahwa tanggapan dari pihak rektorat termasuk dalam satu pencapaian yang patut untuk kita akui. “Misalpun keterlibatan indikator tidak dengan SK tapi tenyata melalui dengan rapat antar dekanat, rektor, dan jajaran ternyata sudah bisa menghimbau secara merata (dan Red)  pada implementasinya pada saat registrasi besok, rekan-rekan fakultas ada pelibatan secara nyata pada verifikasi, ya bagi kita itu juga salah satu proses perubahan kecil yang sangat signifikan dan berdampak bagi pelibatan mahasiswa,”  lengkap Khalid. Meskipun begitu, BEM KM UGM akan tetap mengawal isu ini sehingga apa yang telah disampaikan benar adanya.

Penulis: Khoirida Dian, Sonia Valda Hersalenka/ Bul
Editor: Hafis Ardhana/ Bul

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here