Setiap tahun, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyelenggarakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang dilanjutkan dengan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) oleh Pusat Prestasi Nasional dari Kemendikbud. Bisa dikatakan bahwa Pimnas merupakan puncak acara PKM. Nadia Yasmine (Gizi Kesehatan’18) sebagai Bendahara PKM Center 2021 menjelaskan bahwa “PKM adalah Program Kreativitas Mahasiswa yang diselenggarakan oleh Kemendikbud untuk memfasilitasi potensi mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas.”
PKM merupakan jalan panjang hingga akhirnya mencapai Pimnas. Dalam perjalanan itu, ada banyak hal yang harus dilewati. Mulai dari mengunggah proposal di akhir tahun, menjalankan program selama 3 hingga 4 bulan, kegiatan pemantauan dan evaluasi program, hingga sampai di Pimnas. “Kalau Pimnas (biasanya, -red) diselenggarakan di akhir tahun sekitar bulan Agustus sampai September. Tapi, karena tahun 2020 kemarin ada pandemi, pelaksanaan Pimnas mundur di (bulan, -red) November dan pelaksanaan program PKM menjadi 2 bulan secara daring, yakni bulan Agustus sampai September,” ungkap Nadia.
Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak mewajibkan seluruh mahasiswanya untuk mengikuti PKM. Meskipun demikian, antusiasme mahasiswa UGM dalam mengikuti PKM sangat besar setiap tahunnya. Seperti yang dirasakan oleh Assajie Setyananda (Arkeologi’17) yang sudah mengikuti PKM hingga Pimnas sebanyak 2 kali pada tahun 2019 dan 2020. “Awalnya karena emang punya ide yang menarik buat PKM dan lumayan urgent buat diangkat karena isu yang diangkat juga dari arkeologi yang berkaitan dengan peninggalan budaya Indonesia yang masih belum banyak diangkat di isu PKM sebelumnya. Jadi, kami ingin mengangkat itu,” terangnya saat diwawancarai pada Senin 25/01. Meskipun sangat antusias, ia mengaku tidak akan berencana mengikuti PKM untuk tahun ini. “Saya pribadi sudah cukup. Engga (ikut lagi, -red) karena udah siap-siap mau lulus dan persiapan skripsi.”
Dalam menyiapkan PKM, mahasiswa tidak perlu cemas karena UGM sangat memfasilitasi untuk persiapan PKM dan Pimnas. Mulai dari sosialisasi dan pengembangan ide proposal hingga pelaksanaan dan akhir dari Pimnas. Menurut Aji, sapaan akrab Assajie Setyananda, UGM sangat bekerja keras menuntun mahasiswanya hingga tembus Pimnas. “Dosen pembina dan pembimbing bekerja lebih keras dan mereka tidak hanya memberikan dukungan seperti revisi dan bimbingan tetapi juga mental. Bahkan ada dosen yang khusus menyemangati kita buat yang lagi patah semangat atau kurang solid,” terangnya.
Peran dosen pembimbing sangat penting dalam persiapan PKM. Menurut Aji, timnya tidak mungkin bisa menang jika tidak direvisi dan dibimbing. UGM menyiapkan dosen pembina dan PKM Center sebagai fasilitator untuk memotivasi mahasiswa dalam melaksanakan program PKM dan pelaporannya. Menurut Nadia, terdapat sekitar 20 dosen pembina yang tersebar pada masing-masing bidang PKM. “Tapi untuk masing-masing tim punya dosen pembimbing dan merekalah yang mencari karena harus sesuai dengan cakupan yang dibahas dalam ide mereka,” jelasnya.
Pembinaan dan konsultasi proposal secara daring dan luring juga sering dilakukan dalam persiapan PKM. Tempatnya berada di blok F11, Bulaksumur dan dilangsukan secara terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan. Dari semua persiapan yang dilakukan, tidak heran apabila UGM kembali meraih gelar juara umum dalam Pimnas ke-33. Besar harapan UGM akan mempertahankan kembali gelar tersebut untuk tahun ini. Hal ini sudah terlihat dengan adanya kegiatan sosialisasi dan penggalian ide PKM untuk memacu motivasi mahasiswa dalam mengikuti PKM yang sudah berlangsung selama 2 minggu.
Melihat semua hal dan fasilitas yang didapatkan, mahasiswa tidak perlu ragu untuk mengikuti PKM—meskipun masih di tahun pertama. Nadia berharap banyak dari mahasiswa UGM yang mengikuti PKM dan memberikan usaha terbaik, sehingga UGM dapat menjadi juara umum lagi. “Tetap harus semangat berjuang demi UGM merebut juara kembali. PKM bukan jadi beban. PKM itu pengembangan diri tempat kita berelasi sesama tim, mengatasi permasalahan-permasalahan, sampai jadi juara. Jadi jangan dianggap beban, semuanya proses untuk mencapai yang terbaik,” pesan Aji untuk seluruh tim UGM.
Penulis: Nisa Asfiya Husna/ Bul
Editor: Hafis Ardhana/ Bul