Judul : Dalang Galau ngetwit
Penulis : Sujiwo Tejo
Penerbit : Imania
Cetakan : Cetakan I
Tahun Terbit : Februari 2013
Jumlah Halaman : 222 halaman
Dikenal sebagai Dalang Edan, Agus Hadi Sujiwo atau biasa kita kenal dengan Sujiwo Tejo menjalani kesehariannya sebagai dalang. Penulis juga melukis, ber-akting, dan mengarang buku. Semua adalah sarana rangkaian pentas pedalangan. Tidak sedikit buku yang telah ditulisnya, termasuk buku ini. Kita akan disuguhi sejumlah komentar dari beberapa tokoh Indonesia pada permulaan halaman buku ini, mulai dari ulama, cendekiawan, budayawan, politikus, penulis, sampai seniman. Mereka menuliskan beragam ekspresi, kesan, pesan, dan berbagai hal yang berkaitan dengan isi buku maupun si penulis. Kita juga akan menjumpai secarik paragraf dari Karni Ilyas sebagai pengantar dalam cetakan pertama buku ini.
“Perlu kesabaran tingkat Dewa ketika serius dibilang nyampah, romantis dibilang galau, berpendapat dibilang curhat,” @sudjiwotedjo. Begitulah penulis membuka buku ini dengan secarik twit manis. Secara umum isi dari buku ini adalah hasil dari twit penulis yang dikumpulkan kemudian dijadikan sebuah buku. Selain itu juga ada beberapa komentar terpilih di setiap twitnya. Penulis juga menambahkan ulasan dengan ciri khas gaya berceritanya. Tidak jarang pula kita temui istilah dari bahasa daerah atau asing yang perlu pemahaman khusus bagi orang tertentu. Dalam setiap bab, penulis membawa kita ke dalam sebuah topik bahasan yang disajikan dengan sisipan cerita-cerita kehidupan penulis, biografi tokoh, sejarah, filosofi, kebudayaan, politik dan lainnya termasuk isu-isu terkini di Indonesia maupun dunia. Yang paling sering akan kita jumpai adalah sisipan cerita wayang. Sisipan tersebut menjadi ciri khas penulis karena Sujiwo Tejo adalah seorang dalang. Cerita-cerita wayang maupun falsafah Jawa disajikan dengan sangat apik. Hal itu menunjukkan bahwa penulis sangat akrab dengan dunia perwayangan. Penulis menarik dan mengkisahkan cerita wayang untuk direlevansikan di dalam berbagai peristiwa kehidupan. Hal ini terjadi hampir di setiap topik-topik ulasan twitnya.
Pembahasan dari setiap topik juga sangat beragam dan meluas. Kita dapat melihat berbagai persoalan dari sudut pandang yang berbeda setelah kita membaca buku ini. Selain itu kita akan menjumpai nilai-nilai kebaikan dari penulis sendiri atau dari petuah Jawa yang dibawakan oleh tokoh pewayangan dalam buku ini. “Begitu adanya” dan “apa adanya” juga menjadi nilai khas sang penulis dalam menuliskan twit beserta ulasannya dalam buku ini. Secara umum buku ini mudah untuk dipahami, Namun, ada beberapa pembahasan yang harus dibekali dengan informasi dan pengetahuan sebelumnya. Terlepas itu, buku ini cocok bagi kita yang ingin membuka wawasan, sudut pandang, dan mempertajam kemampuan dalam berpikir kritis, serta melihat dan menyelesaikan persoalan kehidupan dengan enteng tanpa meng-enteng-kan dan menjalani hidup secara ngeli nanging ora keli.
Penulis: Anugrah Maulana Fadhli/Bul
Editor: Gracia Meidines/Bul