Sewaktu kecil, mungkin kita pernah diajarkan sebuah peribahasa yang berbunyi “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah”. Peribahasa ini memiliki arti yang sangat sederhana, bahwa memberi lebih baik daripada meminta. Nilai luhur tersebut telah diperkenalkan sejak dini agar kebiasaan berbagi dapat mendarah daging pada diri kita. Namun pada kenyataannya, masih sulit untuk merealisasikan nilai dari peribahasa tersebut.Seolah menjawab persoalan di atas, Nila Tanzil telah hadir dengan buku The Art of Giving Back: Seni Berbagi Kebaikan untuk membuktikan bahwa berbagi itu mudah dan indah. Melalui karya terbarunya, Nila ingin menyampaikan pesan bahwa kebiasaan berbagi itu bisa ditumbuhkan, dan ditularkan kepada orang lain.
Terbit pada tahun 2018, buku ini hadir bagaikan prekuel sekaligus side story dari buku Nila yang sebelumnya, yaitu Taman Bacaan Pelangi. Buku ini terdiri dari tujuh bab, masing-masing berisikan cerita yang menginspirasi Nila untuk terus berbagi, berbagi, dan berbagi. Sampai akhirnya, kebiasaan berbagi yang dimiliki Nila mengantarkannya pada sebuah keputusan yang mengubah hidupnya, yaitu mendirikan Taman Bacaan Pelangi. Selain itu, Nila juga menceritakan kisah-kisah kebaikan yang ia lakukan dan dapatkan setelah ia mendirikan taman baca tersebut. Di setiap akhir bab, selalu tercantum kata-kata mutiara tentang indahnya berbagi.
Meskipun cerita antar bab tidak saling berhubungan, semuanya memiliki kesamaan pesan: berbagi itu mudah dan indah. Pada beberapa bab, Nila menceritakan pengalamannya melihat keindahan seni dalam berbagi. Sebagai seorang solo traveler, Nila seringkali mendapat bantuan dari warga setempat ketika berwisata. Mulai dari warga yang menjadi pemandu dadakan untuk Nila, sampai yang memberikan barang berharga untuk Nila sebagai kenangan secara cuma-cuma. Kebaikan-kebaikan sederhana itulah yang menginspirasi Nila untuk juga berbagi kebaikan, seperti yang ia ceritakan pada sebagian bab lainnya. Sebagai penutup buku, Nila memberikan berbagai tips untuk menjadikan kebiasaan berbagi sebagai sebuah gaya hidup.
Cerita dalam buku ini diangkat dari pengalaman hidup Nila Tanzil yang senang berwisata, sehingga isinya bisa menjadi lebih relatable dengan pembaca, terutama anak-anak muda. Penggunaan gaya bahasa yang santai dalam membagikan kisah-kisahnya juga membuat pesan yang ingin disampaikan menjadi lebih mudah diserap oleh pembaca. Karena banyak menceritakan kisahnya saat solo travelling ke luar negeri, Nila cukup banyak menggunakan bahasa Inggris dalam buku ini, baik sebagai percakapan atau diselipkan di antara kalimat biasa. Bagi sebagian orang, penggunaan bahasa Inggris tersebut mungkin wajar-wajar saja. Namun, sebagian orang lainnya mungkin dapat merasa terusik dengan penyisipan bahasa Inggris tersebut.
Tidak hanya berisi cerita yang menarik, buku ini juga sangat memuaskan secara visual. Cerita-cerita dalam buku ini dihiasi berbagai ilustrasi berwarna pastel yang lembut, gaya huruf yang memberikan kesan santai, dan pengutipan bagian-bagian penting secara unik di beberapa halaman. Terkadang, ilustrasi yang menggemaskan ini malah mencuri fokus dari kisahnya.
Dalam buku ini, Nila beberapa kali menekankan bahwa berbagi tidak terbatas pada materi, tetapi juga bisa dilakukan dengan membantu orang lain. Jika kita mengulurkan tangan pada yang membutuhkan, balasan yang akan diterima pun seringkali tidak terduga. Hal ini dicerminkan pada salah satu kisah Nila di saat ia mendapat bantuan berupa pengelolaan website Taman Bacaan Pelangi oleh 2 relawan dari Spanyol. Kala itu, website Taman Bacaan Pelangi sedang direncanakan untuk dibenahi. Pada saat yang sama, Nila mendapat sureldari 2 orang Spanyol yang kebetulan merupakan pengembang software dan web designer. Maka, kedua relawan dari Spanyol tersebut mempercantik tampilan website Taman Bacaan Pelangi dalam waktu sebulan. Dari kebaikan yang dilakukan di sekitar diri, siapa sangka bahwa bantuan akan datang dari tempat sejauh benua lain, bukan?
Buku ini cocok untuk segala usia, bahkan untuk anak-anak sekalipun. Bahasa yang ringan dan banyaknya ilustrasi membuat buku ini mudah dipahami, meskipun sebenarnya buku ini membahas sesuatu yang cukup berat. Buku ini patut dijadikan pedoman bagi anda yang mau menjadikan kebiasaan berbagi sebagai sebuah gaya hidup.
Penulis: Hafiza Dina Islamy/Bul
Editor: M. H. Radifan/Bul