Butuh teman untuk berbagi? Ke Pojok Curhat aja.
Tahukah kalian dengan fasilitas baru yang berada di Fakultas Psikologi? Ya, Learning Center yang diresmikan bertepatan dengan Dies Natalis Fakultas Psikologi UGM beberapa bulan lalu memiliki sebuah program yang menarik untuk diketahui, yakni Pojok Curhat. Pojok Curhat merupakan wadah bagi mahasiswa S1 maupun S2 Psikologi yang memiliki masalah dan butuh tempat untuk sharing.
Alasan keberadaan
Pojok Curhat bukanlah benar-benar program yang baru, sebelumnya sudah ada program Peer Conselor. Fakultas Psikologi mempunyai tim Peer Conselor yang berfungsi sebagai konselor untuk mahasiswa S1. Konselor merupakan kakak tingkat yang sudah dilatih oleh Tim Konseling guna membantu adik tingkat mereka. Tetapi, seiring berjalannya waktu, Peer Conselor dirasa tidak optimal. “Mungkin levelnya terlalu dekat. Gitu ya antara kakak tingkat di atasnya, jaraknya itu terlalu dekat,” terang Dr Arum Febriani MA, koordinator Learning Center.
Bercermin dari masalah tersebut, akhirnya Fakultas membuat sebuah program yang dinamakan Pojok Curhat. Program ini berada di bawah naungan Tim Konseling sehingga ketika muncul kasus yang berat, akan langsung diarahkan ke Tim Konseling dan ditangani langsung oleh dosen. Tim Konseling juga berfungsi untuk melakukan pengawasan terhadap progres dari Pojok Curhat.
Tentang Pojok Curhat
Pernahkah kalian berpikir mengapa program ini dinamakan Pojok Curhat? Hal ini relevan dengan kehidupan sehari-hari ketika kita ingin berbicara secara pribadi kepada teman kita. Tentu saja kita akan memilih tempat yang tenang dan menjauh dari keramaian atau yang biasa disebut mojok agar lebih intens, bukan? Oleh karena itu, Pojok Curhat terletak di suatu ruangan yang hanya ada dua kursi, satu meja, dan almari di dalamnya atau lebih tepatnya seperti ruang konsultasi pada umumnya. Selain itu, pemilihan nama demikian juga agar jauh dari kesan formal. “Supaya kesannya tidak terlalu formal. Bukan misalnya, Pojok Konsultasi Psikologi atau unit apa gitu, kan berat. Kalau pojok curhat, mahasiwa merasa tidak ada beban. Langsung misalnya, saya ingin curhat. Kami pun tidak pernah membawa ini sebagai masalah mental atau suatu beban, kebanyakan orang juga suka curhat. Sehingga namanya pojok curhat,” jelas Arum.
Jika salah satu penyebab Peer Conselor tidak berjalan optimal adalah karena konselor merupakan kakak tingkat, konselor-konselor di Pojok Curhat diisi oleh mahasiswa Magister Psikologi. “Namun, tidak semua bisa menjadi seorang konselor, syaratnya mahasiswa tersebut harus mengambil S2 profesi psikolog dan telah lulus ujian Himpsi. Jadi, di Psikologi itu ada yang dinamakan Magister Profesi, nah syaratnya adalah mereka yang sudah lulus ujian praktik tapi belum ujian tesis sehingga sudah qualified untuk menjadi konselor,” terang Arum.
Lebih santai dari UKP
Sejak tahun 1970, Fakultas Psikologi telah mendirikan Unit Konsultasi Psikologi (UKP) sebagai suatu bentuk pengabdian masyarakat. Sampai sekarang, UKP dibuka untuk umum dengan berbagai paket konsultasi. Misalnya konsultasi minat bakat, karir, dan lain-lain. Berbeda dengan UKP, program ini hanya dibuka untuk mahasiswa Psikologi UGM saja. Masalah yang ditangani pun adalah masalah-masalah yang terkait dengan akademik. “Pojok Curhat lebih kepada sharing dan cerita aja, sifatnya tentang masalah pribadi yang bisa mengganggu akademik. Kami tidak menyebutnya non akademik, karena meskipun itu masalah dengan orang tua, pacar atau teman misalnya, tapi itu bisa berpotensi mengganggu kuliah/akademik,” terang Arum.
Jika ingin berkonsultasi di UKP harus melalui beberapa alur yang panjang seperti pendaftaran, wawancara awal, tes psikologi, dan konsultasi. Di Pojok Curhat ini, kita cukup mengisi formulir online pada menu yang disediakan website learningcenter.psikologi.ugm.ac.id. Jangan lupa sertakan keluhan yang ingin dikonsultasikan dan setelah itu, client akan mendapatkan jadwal konsultasi. Proses konsultasinya pun dilakukan dengan ringan. Hanya sebatas sharing agar lebih bisa mencari solusi.
“Umumnya bukan masalah terpecahkan atau tidak. Tapi, keadaan diri yang membaik karena sudah bercerita atau pun kadang mendapatkan feedback dari orang lain sehingga bisa menimbang sendiri solusi yang akan diambil,” ungkap orang yang pernah berkonsultasi di Pojok Curhat. Selain alurnya yang sederhana, konsultasi tersebut juga tidak dipungut biaya.
Sumber:
learningcenter.psikologi.ugm.ac.id
ukp.psikologi.ugm.ac.id
Penulis: Desi Yunikaputri, Saraswati LCG, Nira Rahmadewi/ Fatimatuz Zahra/Bul
Editor: Hadafi Farisa R/Bul