Masalah Bonbin Belum Tuntas

Pembangunan Plaza BI (Bank Indonesia) telah selesai. Namun, sampai tulisan ini diterbitkan, pedagang Bonbin belum juga pindah untuk menempati lokasi baru yang terletak di antara Fakultas Filsafat dan Fakultas Ekonomika dan Bisnis. Dari bulan Agustus 2017, pemindahan belum juga terlaksana.

Bul mencoba mencaritahu permasalahan ini kepada pihak pengelola lewat edisi Bulaksumur Pos. Namun pendapat Dekan Fakultas Filsafat selaku pihak pengelola, Dr Arqom Kuswanjono, yang termuat dalam rubrik Kampusiana Bulaksumur Pos Edisi 252 menuai kontra dari perwakilan pedagang Bonbin. Ada beberapa poin yang tidak disetujui Wiwik Surono selaku Koordinator Pedangang Bonbin.

  1. Pernyataan bahwa pedagang Bonbin ingin mengelola sendiri.
  2. Pernyataan yang menyebutkan pedagang dari luar Bonbin.
  3. Pernyatan pedagang meminta bagi hasil dengan jumlah 95% pedagang dan 5% Filsafat.
  4. Pernyataan “Kalau menurut mereka terlalu berat, ya monggo.”

Menanggapi hal tersebut, Wiwik dan Syahdan (perwakilan Gerakan Save Bonbin Movement) mencoba mencari tahu kebenaran berita tersebut kepada pihak dekanat Filsafat pada Kamis (1/3). Namun, menurut keterangan Wiwik, mereka belum mendapat apa-apa. “Kami mengejar dialog dengan dekanat dan jawabannya akan disesuaikan dengan jadwal dekan Filsafat,” terangnya.

Sebenarnya, pihak pedagang Bonbin telah melakukan upaya menemui DPPA (Direktorat Pengelolaan dan Pemeliharaan Aset) untuk mencari kepastian pemindahan di tempat baru tersebut. DPPA telah mempersilakan pedagang Bonbin untuk menempati Plaza BI sejak pertengahan Oktober 2017 dengan dikoordinasikan dahulu ke pihak Dekanat Filsafat. Pedagang Bonbin sudah mencoba kula nuwun dengan dekan, namun pedagang diminta jangan pindah dulu. Alasannya etalase, meja, dan kursi belum siap. “Okelah disuruh sabar. Terus tanggal 23 (Oktober 2017) belum ada kabar lagi. Kami datang ke pihak dekanat. Pihak dekanat alasannya tetap meja kursinya belum ada dan dijanjikan mundur tiga atau empat hari lagi, kami tunggu sampai hari ini,” ungkap Wiwik.

Permasalahan pedagang Bonbin belum menemui titik terang. Pihak pedagang Bonbin dan Gerakan SBM sebenarnya menunggu jadwal berdiskusi dengan pihak pengelola untuk menyelesaikan permasalahan ini. Berkaitan dengan masalah bagi hasil, hal itu baru pendiskusian dan belum dibahas lagi. Wiwik mengaku bisa didiskusikan lagi bersama. “Iya, bisa didiskusikan, wong itu katanya memang untuk Bonbin kok,” pungkasnya.

Penulis: Fatimatuz Zahra, Hadafi Farisa
Editor: Fanggi Mafaza
Nb: Tulisan ini merupakan jawaban dan klarifikasi SKM UGM Bulaksumur atas rubrik Kampusiana, Bulaksumur Pos Edisi 252 yang berjudul  “Plaza BI: Wajah Baru untuk Bonbin”.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here