Cerita dari Minangkabau

Padang atau Minangkabau.Ilus: Anam/Bul

Dari budaya rantau, hingga anggapan semua orang Sumatera Barat adalah orang Padang. Sekelumit kisah dari Minangkabau.

Sumatera Barat merupakan salah satu propinsi di Indonesia, terletak di Pulau Sumatera yang memiliki ibu kota Padang. Sumatera Barat ini memiliki berbagai etnis yang salah satunya Minangkabau. Etnis Minangkabau termasuk salah satu etnis terbesar di Sumatera Barat, selain Etnis Batak, Jawa, dan Mentawai. Minangkabau atau sering disingkat dengan Minang merujuk pada entitas kultural dan geografis yang ditandai dengan penggunaan bahasa, adat, yang menganut sistem kekerabatan matrilineal, dan identitas agama islam. Minangkabau, tak ketinggalan dengan berbagai budaya dan kuliner yang telah menjamur di kancah dunia.

Budaya rantau di Minangkabau

Dalam sistem kekerabatan, Suku Minang memiliki perbedaan dengan kebanyakan suku bangsa lainnya yang ada di Indonesia. Pada umumnya sistem kekerabatan suku bangsa di Indonesia yaitu patrilinial, yaitu sistem keturunan dan kekerabatan menurut garis keturunan ayah. Berbeda dengan Suku Minang yang menganut sistem keturunan dan kekerabatan menurut garis keturunan ibu. Dalam sistem matrilinial kaum perempuan memiliki hak-hak yang lebih diistimewakan dari pada kaum laki-laki.

Sistem matrilinial membuat kaum perempuan lebih kaya secara materi daripada kaum laki-laki, karena warisan yang dimiliki keluarga akan diwariskan kepada anak perempuan. Dalam hukum adat yang berlaku di Minang, jika sepasang suami istri yang melakukan perceraian, maka seorang istri tetap berada di rumah sedangkan suaminya dituntut untuk meninggalkan rumah.

Sistem matrilinial menjadi faktor pendorong orang Minang, khususnya laki-laki untuk melakukan budaya merantau. Merantau telah menjadi kebiasaan dan budaya  bagi laki-laki di Minang, karena mereka tidak memiliki harta apapun di kampung halaman. Merantau atau meninggalkan kampung halaman ke berbagai tempat memiliki tujuan seperti, memperbaiki kehidupan ekonomi, memperoleh pendidikan yang lebih baik, dan tujuan lainnya.

Umumnya, perantau dari Minang beralih kerja ke bidang usaha kuliner. Kita dapat melihat banyaknya rumah makan Minang di berbagai daerah bukan hanya di Indonesia tetapi juga di luar wilayah Indonesia. Masakan rendang, dendeng, ayam gulai, dan lainnya menjadi senjata utama dalam usaha kuliner rumah makan minang. Hal yang sangat dikagumi dari perantauan Minang ialah tak pernah lupa dengan kampung halaman dan juga turut membantu apa yang terjadi di kampung.

Mahasiswa Minang di perantauan

Saat jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) berakhir, anak-anak Minang selalu ingin bersekolah atau melanjutkan perguruan tinggi di daerah lain khususnya daerah Jawa. Mereka tidak ragu lagi untuk menduduki daerah manapun yang  mereka inginkan, sebab di mana pun mereka berada di sana pasti ada kumpulan orang-orang Minang. Bukan  hanya menjadi anak rantau yang memiliki tujuan memperoleh pendidikan, tetapi disamping itu mereka juga dapat menjadi peran terpenting dalam kemajuan kampung halaman, seperti mempromosikan wisata-wisata yang ada di kampung dan masakan khas Minangkabau kepada teman-teman kampus.

Wisata, budaya, masakan, dan lainnya menjadi suatu kebanggan bagi mahasiswa minang yang merantau. Mahasiswa Minang di seluruh Indonesia bahkan turut ikut serta dalam memperkenalkan daerah di Sumatera Barat kepada teman-temannya di kampus. Nah, inilah salah satu alasan budaya Minang tak asing lagi bagi masyarakat Indonesia.

Orang Padang atau Minang

Padang adalah ibu kota Propinsi Sumatera Barat, identik dengan suku bangsa Minangkabau. Padang adalah bagian dari wilayah Minangkabau. Sebenarnya orang Padang adalah orang Minang, tapi orang Minang belum tentu orang Padang. Orang lain menganggap orang yang berasal dari Sumatera Barat adalah orang Padang, padahal daerah-daerah di Sumatera Barat tidak hanya Kota Padang.

Banyak daerah selain Padang di Sumatera Barat. Ada kota Bukittinggi, Payakumbuh, Solok, dan Sawahlunto. Ada beragam Kabupaten yakni bernama Agam, Lima Puluh Kota, Kepulauan Mentawai, Pasaman, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Sawahlunto/Sijunjung, Tanah Datar, dan Dhamasraya. Jadi, Padang bukan satu-satunya Kota di Sumatera Barat. Mereka bukan orang Padang tapi mereka orang Minang.

Nasi padang ada di Sumatera Barat (?)

Masakan padang yang sangat dikenal banyak orang adalah nama yang digunakan untuk menyebut segala jenis masakan yang berasal dari kawasan Minangkabau. Semua jenis makanan ini lebih populer dengan sebutan nasi padang. Meskipun sesungguhnya berbagai resep masakan Sumatera Barat mayoritas tidak berasal dari Kota Padang, malah Kota Bukittinggi, Solok, Padang Pariaman, Payakumbuh, dan daerah lainnya.

Nasi padang dengan nama populernya banyak yang bertanya-tanya, apakah ada di Sumatera Barat? Jawabannya ada di Sumatera Barat, namun istilah nama yang digunakan bukan rumah makan nasi padang, tetapi nama lain seperti Rumah Makan Lamun Ombak, Rumah Makan Pongek Situjuah, dan masih banyak lagi. Jika masalah rasa itu tergantung pada tiap-tiap orang, yang penting masakan yang dijual tidak terlalu banyak berbeda.

Referensi:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Orang_Minangkabau
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Masakan_Padang

Penulis : Weli Febrianto/ Akyunia Labiba/Bul
Editor: Risa Kartiana/Bul

 

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here