Perkembangan teknologi digital yang begitu pesat membuat era digital kini berada pada level atas atau bisa disebut “Revolusi Industri 4.0”, membuat tuntuan baru terhadap adanya inovasi berkelanjutan pada sektor-sektor strategis, sektor energi salah satunya. Tanpa melakukan transformasi responsif dan strategis, perusahaan berisiko tidak mampu mencegah terjadinya disrupsi teknologi, sehingga tidak mampu lagi mempertahankan model bisnisnya. Menanggapi fenomena ini, Center for Digital Society (CfDS) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM bekerjasama dengan PT.Pertamina (Persero) yang berperan sebagai perusahaan BUMN bergerak dalam bidang energi, berinisiatif mengadakan talkshow yang bertema “Revolusi Industri 4.0 dan Masa Depan Energi Kita”. Tujuan dari talkshow ini untuk memberikan informasi pada peserta tentang pengaruh perkembangan teknologi pada proses produksi dari hulu ke hilir, bagaimana proses distribusi industri energi di Indonesia, serta memberikan wawasan bagaimana respon PT.Pertamina (Persero) terhadap gelombang revolusi industri 4.0.
CfDS merupakan acara rutin yang diselenggarakan oleh FISIPOL UGM setiap satu atau dua bulan sekali. CfDS memiliki beberapa acara, salah satunya adalah talkshow yang mereka sebut sebagai DigiTalk. Hal yang membuat acara ini berbeda dengan talkshow pada umumnya adalah diundangnya secara khusus CEO perusahaan ternama di Indonesia sebagai pembicara langsung. Acara ini tidak diselenggarakan untuk memperingati momen spesial, namun lebih kepada membahas isu-isu dunia digital, termasuk dalam pengaruh ke masyarakatnya. Menurut penjabaran Alfanisa selaku PIC (People In Charge) dalam acara ini, CEO TALK #3 yang diadakan pada Selasa (12/09), sengaja mengangkat tema “Revolusi Industri 4.0 dan Masa Depan Energi Kita” sebagai isu yang sangat menarik untuk diperbincangkan. Sehubungan dengan rilisnya pernyataan resmi dari Kemenperin bahwa Indonesia sedang memasuki masa revolusi industri 4.0, dan mereka memandang bahwa PT.Pertamina (Persero) merupakan perusahaan yang berperan besar dalam perindustrian minyak dan gas, sehingga mereka ingin tahu bagaimana pengaruh revolusi industri ini terhadap tranformasi bisnis perusahaan.
Setiap tema dalam CfDS ini diinisiasi oleh tim reasearch assistant, yang mana asistan peneliti ini memang bertugas mengkaji tentang digital society. Dari kajian tersebut kemudian dipilih isu-isu yang menarik, sehingga menghasilkan output berupa postingan berita yang diunggah di website dan berbentuk talkshow DigiTalk. Sasaran dari kegiatan adalah masyarakat umum, bukan hanya untuk masyarakat UGM atau ISIPOL saja. Mereka melakukan survey tentang bagaimana peserta mendapat informasi setiap event yang mereka selenggarakan (sumber media sosial, radio, iklan, dll), bertujuan untuk evaluasi media apa yang paling banyak menarik minat peserta.
Panitia CfDS sendiri terdiri dari beberapa alumni FISIPOL UGM dan mahasiswa aktif, sehingga mereka dapat menggali informasi dan menjalin hubungan di dunia luar dengan baik. Pada episode yang pertama, CfDS berhasil mengundang CEO Telkomsel, membahas tentang bagaimana teknologi sangat berpengaruh dalam menciptakan gaya komunikasi baru di era digital ini. Lalu di episode kedua, CfDS berhasil mengundang Ibu Philia, CEO McKinsey, yaitu perusahaan consulting firm ternama. Sebab CEOTALK#2 ini diselenggarakan bertepatan dengan Hari Kartini, maka acara ini membahas tentang bagaimana teknologi mempengaruhi empower women. Kemudian dalam CEOTALK#3 kali ini, CfDS berhasil mengundang CEO PT.Pertamina (Persero), Bapak Elia Massa Manik sebagai pembicara “Revolusi Industri 4.0 dan Masa Depan Energi Kita”, dan Dekan FISIPOL UGM sebagai moderator. Untuk episode selanjutnya, mereka berharap dapat mengundang CEO dari bank misalnya, yang belum pernah membahas perihal financial technology (terobosan e-money, transaksi elektronik, dsb).
Penulis: Adika Faris, Wiwit A/Bul
Foto: Adika Faris/Bul
