MAPAGAMA Jelajahi Goa Thailand

Pada hari Kamis (27/4), telah dilaksanakan konferensi untuk pelaksanaan Ekspedisi Internasional keempat MAPAGAMA. Sebelumya, mereka telah melakukan tiga kali ekspedisi internasional ke beberapa negara. Di tahun 2013, mereka melakukan Petualangan Arus Deras (Kayaking) di Sungai Sunkoshi, Nepal. Pada tahun 2015, mereka memanjat tebing di Pusayan, China. Kemudian yang terakhir, mereka melakukan pendakian gunung di Stok Kangri, India. Pada tahun 2017 ini, mereka kembali mengadakan kegiatan internasional dengan orientasi penulusuran goa (caving) di kawasan Satun Geopark, Thailand. Kegiatan yang akan berlangsung dari tanggal 1 sampai 27 Mei 2017 ini bertema Cave Exploration “Under The Sacred Island”.


Dibantu berbagai pihak

Kegiatan ini dilaksanakan dengan latar belakang ingin mengangkat konsep kawasan karst lebih global  di daerah Geopark Thailand dengan adanya kerja sama bersama Universitas Ratjabat Songkhla, Thailand. Selain itu, goa menjadi tujuan ekspedisi mereka karena merupakan salah satu lokasi yang belum pernah dimasukkan dalam ekspedisi internasional sebelumnya. Sementara itu, Thailand dipilih menjadi lokasi ekspedisi karena sesuai dengan tema caving-nya. Kemungkinan untuk mengeksplorasi goa di Thailand juga masih cukup besar, sebab,  kegiatan “penggiat goa” di Thailand masih jarang. Selain itu, kawasan yang dipilih termasuk kawasan geopark yang keunikannya sudah diakui dunia. Perizinan juga sudah dapat dipastikan berkat relasi yang baik kedua pihak.

Soal dana, UGM tetap menjadi penyumbang terbesar untuk kegiatan ini hingga sebesar 80%. Sisanya adalah bantuan dari alumni MAPAGAMA dan Kemenristekdikti. Dengan dana tersebut MAPAGAMA memberangkatkan 9 orang anggotanya ke Thailand. Kesembilan orang tersebut terbagi menjadi petugas official atau manager atlet yang bertugas mempersiapkan logistik operasional dan memantau komunikasi jarak jauh, dan tujuh orang sisanya adalah penjelajah goa yang akan melaksanakan tugas lapangan secara langsung. Penjelajahan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 6 hingga 17 Mei 2017 di Thungwa (Satun Geopark).


Rangkaian persiapan

“Target kegiatannya yang pertama adalah melakukan interpretasi peta kawasan Distrik Tung-Wa berdasarkan pola aliran, kelurusan struktur geologi, dan cekungan tertutup. Yang kedua melakukan observasi, mendatangi titik-titik gua berdasarkan interpretasi peta, serta melakukan penelusuran dan pemetaan goa. Ketiga, membuka diskusi, mengangkat isu tentang kegiatan speleologi (ilmu tentang goa, -red), nilai penting kawasan karst, serta  pengembangan konsep geopark dengan rekan Universitas Ratjabat Songkhla,” ungkap Halimi Fathan selaku ketua ekspedisi.

“Persiapannya sampai saat ini, kalau terkait teknis sudah 95 sampai 100% siap. Kita juga udah tujuh kali tryout, yaitu empat kali tryout di kawasan karst Gunung Kidul, satu kali di Kulon Progo, satu di Purworejo, dan satu lagi di Pacitan. Persiapannya selalu kita pantau,” ujar Naufal (FEB’15) sebagai salah satu manajer atlet di Ekspedisi Internasional kali ini.

Sebelum diadakannya ekspedisi ini, terdapat serangkaian tes yang harus diikuti anggota MAPAGAMA agar dapat ikut serta. Tes tersebut dilakukan dalam beberapa tahap mulai dari penguasaan dan pemahaman Single Rope Technic (SRT) untuk penelusuran goa, kemudian teknik Rescue yang wajib dimiliki tiap calon anggota ekspedisi, serta tes fisik dan wawancara. Harapannya, ekspedisi ini dapat memberikan manfaat untuk perkembangan karst geopark di Indonesia melalui hasil penelitian di Thailand, dan adanya kerja sama kuat antara kedua universitas.

Oleh: Trishna Dewi, Akyunia Labiba/Bul
Penyunting: Nala Mazia

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here