Selasa, 21 Februari 2017, BEM KM UGM mengadakan Hearing MWA-UM yang bertujuan menjadi sarana penyalur aspirasi mahasiswa dan sekaligus menjadi wadah informasi terkait pemilihan rektor yang akan berlangsung. Hearing ini sendiri berlangsung di Ruang Sidang III Gelanggang Mahasiswa.
Hearing MWA-UM (Unsur Mahasiswa), merupakan acara terbuka yang diadakan oleh BEM KM UGM. Acara ini mengundang seluruh mahasiswa yang ingin tahu dan tertarik perihal pemilihan rektor yang ramai akhir-akhir ini. Ahmad Khinarto selaku Menteri Advokasi BEM KM UGM 2017 dan moderator pada acara tersebut memaparkan bahwa tujuan dari acara tersebut adalah untuk menjaring aspirasi dari mahasiswa mengenai rektor baru, selain itu menjadi sarana temu MWA-Unsur Mahasiswa dengan mahasiswa.
“Pentingnya acara ini yang pertama kita dapat informasi dari MWA, lalu yang kedua Ada feedback yang didapatkan dari mahasiswa karena ketika rapat perwakilan MWA bukan hanya murni usulan dia yang disampaikan tapi juga suara mahasiswa,” ujar Ahmad. BEM KM sendiri menginginkan rektor yang terpilih nantinya adalah orang-orang dengan track record yang baik. Mereka juga berharap nantinya rektor yang baru dapat lebih transparan, lebih dekat dan lebih memahami mahasiswa. “Kami ingin Rektor yang dekat dengan mahasiswa, dalam artian kami ingin rektor selalu mengkomunikasikan segala kebijakan yang keluar, kepada mahasiswa,” seru Ahmad.
Di diskusi tersebut dibahas mengenai teknis untuk forum aspirasi yang akan diadakan pada tanggal 30 Maret mendatang. Forum tersebut sengaja diadakan secara terbuka untuk seluruh mahasiswa UGM. Rencananya kesembilan calon rektor akan didatankan serta diminta untuk mengungkapkan visi misi dan program kerjanya.
Menurut Dwi (SV 2015), diskusi terkait pemilihan Rektor UGM 2017-2022 yang diadakan oleh BEM KM tersebut sangat penting karena merupakan salah satu peristiwa besar di UGM yang berlangsung lima tahun sekali. Menurutnya acara ini juga menjadi langkah awal mahasiswa untuk mengawal rektorat.
Dwi berharap rektor yang akan terpilih menjadi rector UGM untuk lima tahun mendatang agar berpihak kepada elemen-elemen di bawahnya. “Intinya Saya inginkan bahwa rektor yang nanti bakal lebih pro dengan mahasiswa, mengutamakan kesejahteraan mahasiswa sehingga mahasiswa UGM sejahtera baik itu D3, D4, S1, S2, S3 semua sejahtera, demikian juga tenaga kerja,” pungkas Dwi.